Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang SGN

Santri Gayeng Nusantara (SGN) merupakan organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi ini tidak memiliki afiliasi politik dengan partai apapun.

SGN sendiri dibentuk dalam upaya meningkatkan peran santri di masyarakat, khususnya alumni pesantren yang ingin berkiprah lebih di masyarakat diluar kepentingan politik praktis.

Nama Santri Gayeng langsung diberikan oleh Syaikhona KH. Maimoen Zubair dan ditambahkan Nusantara di belakang sebagai syarat administratif dalam pendaftarannya ke Kementerian Hukum dan HAM. 

SGN dipimpin oleh Panglima Santri Gayeng Nusantara KH. Taj Yasin Maimoen yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah. Meskipun sebagai Wakil Gubernur dalam jabatan politik, tetapi SGN berada di luar hal tersebut. KH. Taj Yasin Maimoen mendirikan SGN untuk pemberdayaan masyarakat dan bukan sebagai alat politik untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.

Hal ini dibuktikan dari aktivitas yang dilakukan SGN di berbagai kota yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat, penguatan SDM, peningkatan kualitas santri dengan pengenalan teknologi informasi, hingga pada pengentasan kemiskinan. 

Di Jawa Tengah, SGN dipimpin oleh KH. M. Chamzah Chasan, pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara dan didampingi oleh sejumlah pengurus. 

Jawa Tengah merupakan induk dimana SGN berdiri, tetapi sekarang SGN telah berdiri di berbagai tempat di Indonesia, bahkan termasuk di luar negeri yang didominasi santri dari Indonesia yang melanjutkan pendidikan di luar negeri.